Langsung ke konten utama

Postingan

Klasifikasi Mustahadhoh, Versi Madzhab Syafi'i

مبتدأة معتادة غير مميزة مميزة غير مميزة مميزة Mustahadhah yg belum pernh haid & suci, serta tidak memnuhi syarat tamyiz, bagi wanita seperti ini masa haidnya 1 Hari/Malam, dan Sucinya 29 Hari/Malam. Contoh: ü   Keluar darah hanya 1 macam selama 1 bulan. Sehingga tdk ada darah kuat dan lemah. ü   Keluar darah hitam kurang dari 24 jam, kemudian merah sampai akhir bulan, dalam hal ini, darah kuatnya kurang dari sehari semalam. ü   Keluar darah merah 16 hari, lalu kuning 17 hari. Disini darah kuatnya lebih dari 15 Hari/Malam. ü   Keluar darah hitam 1 hari, merah 14 hari, lalu hitam lagi. Darah lemahnya kurang dari 15 Hari/Malam. Nb: Ketentuan ini hanya berlaku bagi yg ingat   saat permulaan keluar darah. Sedangkan bagi yang lupa, maka di hukumi sebagaimana Mustahadhah Mutahayyirah , yg akan di uraikan kemudian, - insyaAllah Mustahadhah yg belum pernh haid & suci, sedangkan darahnya dapat di bedak

SEKILAS TENTANG THARIQAH ‘ALAWIYAH

SEKILAS TENTANG THARIQAH ‘ALAWIYAH Dalam kitab Al-Maslakul-Qorib Likuli Salik Munib, karya Al Habib Thohir bin Husein bin Thohir ada keterangan sebagai berikut : “ Thariqah ‘Alawiyah adalah meneguhkan ‘aqidah Ahlus Sunnah yaitu para Jama’ah yakni ‘aqidah para Salaful Ummah Ash-Shalihun yaitu para shahabat, tabi’in, tabi’it-tabi’in dan para pengikut mereka seterusnya dalam kebaikan, mengetahui hokum-hukum ‘ainiyah artiya kewajiban-kewajiban yang bersifat perorangan, mengikuti atsar-atsar nabawiyah yang memberitakan tentang perilaku-perilaku Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan berpegang serta menjalani adab-adab syar’iyah. Thariqah ini menerapkan apa-apa yang terpuji dalam ucapan dan perbuatan, karena menghindari hal-hal yang hanya bersifat rasional dan kebiasaan. Oleh karenanya bagi para penempuh thariqah ini, seyogyanya mengambil ilmu terlebih dahulu yang disertai dengan ketaqwaan, menjauhi hawa nafsu, shihatul-iqtida’ (benar-benar dalam mengikuti), teliti mengikuti ijma’ d

Jual - Beli Sistem Lelang

Lelang menurut pengertian transaksi mua’amalat kontemporer dikenal sebagai bentuk penjualan barang di depan umum kepada penawar tertinggi. Dalam Islam juga memberikan kebebasan keleluasaan dan keluasan ruang gerak bagi kegiatan usaha umat Islam dalam rangka mencari karunia Allah berupa rezki yang halal melalui berbagai bentuk transaksi saling menguntungkan yang berlaku di masyarakat tanpa melanggar ataupun merampas hak-hak orang lain secara tidak sah. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا (29) Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS.An-Nisa’  Ayat 29) هُوَ الَّذِ